Calon Mahasiswa STMKG

Persyaratan Masuk Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yang Perlu Diketahui

balawistapangandaran.com – Perguruan tinggi kedinasan yang mempelajari meteorologi, klimatologi, dan geofisika yang biasa sering disebut STMKG merupakan salah satu sekolah yang paling jarang orang cari. Tenaga ahli madya yang memiliki sistem kerja kompeten dibidangnya akan menjadi acuan utama untuk memberikan informasi klimatologi, geofisika, dan meteorologi di wilayah Indonesia. Jika kalian berhasil lolos ujian STMKG, biaya pendidikan akan ditanggung pemerintah sampai lulus dan akan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di BMKG.

Bagi siswa yang ingin masuk ke STMKG harus memenuhi beberapa syarat seperti ijazah, batasan umur, tinggi badan, sampai kesehatan seluruh badan. STMKG juga memiliki ketentuan khusus untuk siswa yang mempunyai kondisi kesehatan matanya kurang agar bisa memenuhi syarat pendaftaran. Siswa yang ingin mendaftar namun menggunakan kacamata masih diperbolehkan akan tetapi ada batasan, yaitu lensa spheris maksimalnya minus 4D dan lensa silindris maksimalnya minus 2D menurut keterangan yang kami ambil di laman resmi STMKG. Bagi mahasiswa yang sudah diterima maka harus bersedia untuk melakukan operasi lasik dengan biaya sendiri. Tidak hanya siswa mata minus yang tidak boleh masuk namun penderita buta warna juga sama.

Berikut ini kami jabarkan persyaratan untuk daftar masuk STMKG yang banyak orang awam tidak ketahui, seperti dibawah:

  1. Pria/Wanita berkewarganegaraan Indonesia.
  2. Miliki riwayat kesehatan jasmani dan rohani bagus, tidak buta warna, boleh berkacamata dengan batasan lensa yang sudah ditentukan dan bersedia untuk melakukan operasi lasik dengan biaya sendiri jika sudah lulus.
  3. Minimal umur 15 tahun dan maksimal umur 23 tahun.
  4. Status belum menikah dan selama pendidikan berjalan tidak boleh menikah.
  5. Melampirkan surat keterangan kesehatan dan bebas dari narkotika.
  6. Tidak memiliki ikatan dengan instansi lain.
  7. Minimal tinggi badan untuk pria 160cm dan untuk wanita 155cm diimbangi dengan berat badan.
  8. Bekerja dengan mematuhi ketentuan yang berlaku dan bersedia ditugaskan di seluruh daerah Indonesia.
  9. Bagi peserta afirmasi ada tambahan syarat yang harus dipenuhi, sebagai berikut:
    • Akta kelahiran dan domisili sesuai dengan KTP/KK pada provinsi Papua, Papua Barat, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara.
    • Semua pendidikan dari SD, SMP, hingga SMA/SMK telah selesai.
    • Peserta dari Orang Asli Papua (OAP) dapat rekomendasi dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) atau dari ketua/anggota dari Majelis Rakyat Papua maupun Papua Barat.