Universitas pertama di wilayah timur Indonesia didirikan pada tahun 1954 bernama Universitas Airlangga (Unair). Pada tanggal 10 November 1954, bertepatan dengan Hari Pahlawan ke-9 yang jatuh di Surabaya, Jawa Timur, universitas ini diresmikan oleh Presiden Soekarno. Menyusul dibukanya Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada, maka didirikanlah Universitas Airlangga.
1. Jurusan Statistika
Jurusan Statistika UNAIR yang merupakan bagian dari Fakultas Sains dan Teknologi akan memiliki salah satu standar penerimaan yang lebih ketat pada UTBK-SNBT 2023. Mengingat hanya tersedia 36 ruang untuk 537 peminat. Hasilnya, peluang diterima di jurusan Statistika Universitas Airlangga melalui jalur UTBK-SNBT berpeluang 1:14.92.
2. Jurusan Ilmu Politik
Ilmu Politik dari FISIP merupakan jurusan akademik terakhir dalam daftar sepuluh jurusan tersulit di Universitas Airlangga. Dari 424 peminatan yang ada, hanya 30 peminatan yang mempunyai kapasitas cukup di jurusan terkait, berdasarkan informasi PTN Sidata Kemendikbud. Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga dapat dijangkau dengan peluang 1:14.13.
3. Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Departemen Hubungan Internasional UNAIR yang merupakan bagian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) terkenal dengan kekakuannya. Dari total 808 pelamar yang berminat, hanya 45 orang yang lolos, berdasarkan data PTN Sidata Kemendikbud. Artinya, dengan menggunakan jalur UTBK-SNBT, peluangnya untuk diterima di jurusan Hubungan Internasional UNAIR adalah 1:17.96.
4. Jurusan Adminitrasi Publik
Program studi Administrasi Publik yang bertempat di FISIP juga terkenal cukup ketat dalam diterima oleh peserta UTBK-SNBT Universitas Airlangga. karena hanya tersedia 39 tempat di program studi dari 566 pendaftar. Artinya, peluang masuk ke jurusan ini adalah 1:14.51.
5. Jurusan Kebidanan
Selain bidang Kedokteran, pelamar UNAIR juga kerap kesulitan masuk ke program studi Kebidanan dari Fakultas Kedokteran. Berdasarkan informasi dari sistem PTN Sidata Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hanya 30 dari 552 pelamar yang diterima. Dengan demikian, peluang diterima di Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran UNAIR melalui jalur UTBK-SNBT berpeluang 1:18.40.
6. Jurusan Sistem Informasi
Sistem Informasi dinilai sebagai jurusan yang tak kalah selektif dalam proses penerimaan mahasiswa baru di Universitas Airlangga, masuk ke Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek). Jurusan sistem informasi berkapasitas 36 orang, sedangkan prodi terkait memiliki peminat sebanyak 813 orang. Hasilnya, perbandingan 1:22.58 digunakan untuk menentukan berhasil atau tidaknya mahasiswa yang mengambil jurusan terkait melalui jalur UTBK-SNBT.
7. Jurusan Teknik Industri
Teknik Industri, cabang lain dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, terkenal terlalu ketat dan sulit untuk dimasuki. Jurusan Teknik Industri hanya mampu menerima 36 mahasiswa dari 655 pendaftar, hal itu sudah ditetapkan. Hal ini menunjukkan peluang lulus atau tidak mendaftar pada jurusan yang bersangkutan melalui jalur UTBK-SNBT adalah 1:18.19.
8. Jurusan Teknologi Sains Data
Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin UNAIR yang juga terkenal ketat menawarkan jurusan teknologi data science. Pasalnya, jurusan hanya menerima 36 mahasiswa dari 698 pelamar. Hal ini menunjukkan adanya peluang 1:19.39 untuk lulus pada program studi yang bersangkutan.
9. Jurusan Kedokteran
Di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, jurusan yang dikenal memiliki persyaratan seleksi masuk paling ketat bernama Kedokteran. Hal ini berdasarkan data sistem PTN Sidata yang dijalankan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Melalui informasi tersebut, diketahui ada 3.150 orang yang mendaftar ke jurusan atau prodi Kedokteran UNAIR, padahal hanya 90 orang yang bisa masuk ke prodi terkait. Dengan demikian persentase perbandingan berhasil atau gagalnya jurusan terkait yang menggunakan jalur UTBK-SNBT adalah 1:35.
10. Jurusan Teknik Biomedis
Salah satu program studi di Universitas Airlangga yang dinilai ketat selain sistem informasi adalah Teknik Biomedis, salah satu jurusan di Fakultas Sains dan Teknologi. karena hanya 27 peserta yang diterima departemen ini dari 515 pelamar. Hal ini menunjukkan probabilitas 1:19.07 untuk hasilnya.